Pengertian Pulsa
Pulsa adalah alat
satuan perhitungan biaya telepon, sebelum masuknya kita ke era telepon
genggam, istilah ini memang tidak terlalu populer diantara kita karena
memang PSTN atau fixed line lebih ke arah perhitungan tagihan
(pascabayar) jadi pakai dulu baru bayar walhasil tidak ada istilahnya
habis. Oke mari kita bahas arti yang sebenarnya.
Pulsa Menurut KBBI
Pertama mari kita buka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), menurut KBBI pulsa ialah :
Mengacu pada KBBI terdapat 4 makna yang
berbeda, tentu tergantung dari penempatan kata dan penggunaan kata nya.
Yang pertama ialah denyut Jantung, jauh dari arti yang kita ingin cari,
lalu yang kedua ialah tegangan atau arus, melenceng dari konteks bahasan
kita. Nah yang ketiga pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon, arti yang ketiga ini lah yang paling mendekati. Jadi dapat disimpulkan menurut KBBI pulsa adalah Satuan Perhitungan Biaya Telepon.
Pulsa Menurut Masyarakat
Oke kita sudah dapat satu petunjuk arti dari bahasan diatas, lalu apakah itu berarti yang sering kita sebut pulsa adalah biaya? Lalu kenapa kita malah membeli biaya? . Mari kita bahas sedikit demi sedikit.
“Bang beli pulsa
simPATI yang 5.000 ya”. Jjika kita mengacu pada KBBI arti kalimat
disamping menjadi “Bang beli satuan biaya perhitungan telepon yang 5.000
ya” sekilas terlihat lucu tapi itulah kenyataannya. Lalu apa yang
terjadi? apakah KBBI salah mengartikannya? Tentu tidak, karena yang
terjadi di masyarakat kita ini ialah salah kaprah pengertian pulsa
sebenarnya, tentu yang dimaksud pada kalimat di atas ialah voucher dan
voucher inilah yang berwujud fisik bukan satuan biaya-nya, kalau kata
bahasa “londo-nya” adalah prepaid credit, kredit prabayar yang digunakan
untuk menggunakan layanan suatu provider.
Pada kemunculannya pertama kali, para
provider di Indonesia menggunakan istilah Voucher Isi Ulang karena
memang tujuannya mengisi ulang kembali kredit kita pada akun nomor
prabayar yang kita gunakan. Alih-alih mensosialisasikan kata tersebut
menjadi kata baku untuk pembelian kredit para pelanggan prabayar-nya,
para provider justru beralih menggunakan istilah pulsa yang disama-artikan dengan Voucher Isi Ulang
. itulah kekuatan dari perubahan kebudayaan yang memang mengatur
sebagian besar hidup kita, sehingga mau tidak mau provider Indonesia
lebih memilih kata pulsa daripada Voucher Isi Ulang dengan pertimbangan lebih familiar di masyarakat kita.
Pulsa adalah…
Jadi kesimpulannya,Pulsa Fisik / Voucher Fisik
Voucher fisik adalah voucher yang
pertama kali diperkenalkan oleh para provider di Indonesia untuk para
pelanggan prabayarnya agar dapat terus menggunakan layanan yang
diberikan. Cara penggunaaan voucher fisik ialah dengan menggosok bagian
timah pelindung nomor voucher, lalu memasukkan angka-angka yang
tersembunyi di dalamnya sesuai dengan prosedur dan kebijakan
masing-masing penyedia layanan.
Seringkali kebanyakan dari kita kurang
hati-hati dalam menggosok bagian pelindung tersebut, sehingga angka yang
tersembunyi dibaliknya setelah digosok menjadi tidak terbaca
, nah kan jadi rugi deh, oke kalau cuma 1 angka mungkin kita bisa
menebak angka yang mirip atau mencoba-coba satu persatu angka dari 0-9
sampai berhasil masuk dengan syarat maksimal percobaan pengisian
mengikuti kebijakan masing-masing provider jika tidak bisa-bisa kartu
kita diblokir karena terus-terusan salah memasukkan angka voucher.
Tetapi kalau sudah 2 -3 angka yang tidak terbaca sama sekali/hilang
lebih baik pasrah saja .
Voucher Fisik dari segi ekonomi
Dari sisi kemudahan pengisian voucher
fisik terlihat tidak terlalu praktis dan dari sisi ekonomi produksi
voucher fisik memerlukan biaya yang tinggi dari mulai pencetakan
voucher, pemberian angka unik sampai pelapisan timah pelindung dan tentu
yang terakhir ialah packing. Dengan pertimbangan itulah akhirnya muncul
jenis voucher baru di Indonesia yaitu Voucher Elektrik
Pulsa Elektrik / Voucher Elektrik
Disamping voucher fisik ada juga voucher
elektrik, apa yang dimaksud dengan voucher elektrik? voucher elektrik
adalah salah satu jenis voucher isi ulang yang dikeluarkan oleh provider
yang hanya dapat di-top up oleh chip khusus keluaran provider yang
telah diotorisasi penggunaannya untuk melakukan top up voucher isi
ulang. jenis voucher ini tidak berbentuk karena saat digunakan / di top
up maka akan langsung otomatis terisi sesuai dengan nominal yang
diinginkan ke nomor handphone yang dituju.
Pulsa elektrik baik dari segi ekonomi
maupun dari segi kemudahan jelas jauh lebih unggul dibandingkan dengan
voucher elektrik, lebih mudah, lebih murah, lebih gampang dan yang
paling disukai oleh kita-kita ialah pulsa langsung masuk ke nomor telepon yang dituju tanpa harus ada campur tangan dari kita sebagai End User.
Disamping sisi baiknya ada juga
kelemahannya yaitu sangat bergantung pada kestabilan jaringan operator
yang digunakan maupun keadaan waktu melakukan pengisian, sebagai contoh
jika kita melakukan top up MKIOS maka waktu yang dibutuhkan untuk
mengisi anya beberapa detik saja, menurut pengalaman kami sekitar 3-5
detik. Tetapi jika kita melakukan top up pada saat keadaan gangguan
jaringan, maka waktu yang dibutuhkan bisa lebih lama, bahkan ada
kemungkinan terburuk yaitu stok di MKIOS terpotong tetapi tidak
masuk/terlambat masuk ke pelanggan.
Voucher elektrik dapat di-isi oleh chip
yang telah diotorisasi, apa itu? Maksudnya adalah tidak semua kartu yang
kita gunakan dapat melakukan top up pulsa
ke pelanggan, tapi hanya kartu-kartu / chip-chip khusus keluara
provider yang memang ditujukan untuk melakukan isi ulang voucher
elektrik berikut ini adalah contoh chip khusus tersebut :
- MKIOS (Telkomsel)
- MTRONIK (Indosat)
- DOMPUL (XL)
- e-AXIS (AXIS)
- DOMPET THREE (Three)
- ISI ESIA (esia)
- Fkios (Flexi)
Selain chip diatas ada juga cara bisnis
pulsa menggunakan layanan All Operator yang menyederhanakan isi ulang
menjadi hanya memakai 1 chip untuk semua operator, tentu caranya dengan
men- daftar pulsa elektrik pada salah satu server di kota Anda. Dan pada
banyak situasi walaupun tidak selalu, harga pulsa yang diberikan jauh
lebih murah dibandingkan dengan membeli langsung ke Dealer Resmi
operator juga didukung dengan format transaksi tanpa kode.
Akhirnya dengan pertimbangan inilah para
pelanggan penyedia layanan lebih memilih voucher elektrik dibandingkan
dengan voucher fisik karena kemudahan dan harganya yang lebih murah.
Semoga Bermanfaat Akhir dari bahasan pulsa.
sumber: http://pojokpulsa.co.id/pulsa/